Prahara 11

815 Kata
Sepulangnya dari kantor Delisa. Delisa lalu berinisiatif untuk membawakan bekal makanan untuk Yuda, karena malam ini Yuda akan lembur. Delisa lalu membenahi isi rumah dan memasak untuk suaminya, walaupun makanan hang sederhana tapi keikhlasan dan cinta dalam memasaknya yang membuat makanan sederhana itu menjadi begitu enak. ****** Sampainya dirumah Tio sesuai dengan alamat yang Yuda kirimkan via sms, Delisa melihat rumah dengan Model yang begitu Unik dan mengesankan. Delisa lalu masuk kedalam rumah sebelumnya ia mengetuk pintu terlebih dahulu. "Assalamualaikum..." Ucap delisa. "Waalaikumssalam, Delisa? Ayo del Masuk..." Tio begitu ramah ketika melihat Delisa. "Bini lo tuh sob...." kata Tio menyadarkan Yuda yang begitu sibuk menekuri layar laptopnya. "Ini aku bawain makanan, siapatau saja kalian bakal lapar nanti..." kata Delisa sembari menaruh bekal makanan di atas meja. "Wahh....makasih banyak ya del, silahkan duduk, akan aku suguhkan minum...." kata Tio yang begitu semangat. Delisa hanya mengangguk. Setelah pekerjaannya selesai, yuda lalu menghampiri istrinya yang sedang duduk di ruang tamu. "Kamu pulang kantor sudah lama?" tanya Yuda sambil duduk di samping Delisa. "Lumayan udah lama mas" jawab delisa. "Malam ini kebetulan malam minggu, kami berencana akan bekerja sampai malam, walaupun ga ada kerjaan, tapi aku harus menata sesuatu, ada orderan market, ada teman yang akan mengadakan pameran jadi aku bantu buat marketnya..." kata Yuda menjelaskan walaupun Delisa tak pernah berharap penjelasan lebih. "Market? Kamu bisa buat market juga mas?" "Walaupun sudah lama tak membuatnya jadi aku bakal coba lagi..." Tiba-tiba Terdengar Suara Telfon kantor.. Tio lalu mengangkat telfon itu. "Hallo? Selamat sore, PT. YUDATO ada yang bisa kami bantu?" "^_^" "Baik pak, alamatnya?" "^_^" "Besok kami akan kesana pak" "^_^" "Sampai ketemu...selamat sore..." ucap Tio. Tio lalu memeluk sahabatnya dengan cepat, pasti ada sesuatu yang membuatnya senang sampai seperti itu, delisa hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Tio. "Lo apaan sih.....Lepasin.." kata Yuda sembari melepas pelukan Tio yang di anggap nya berlebihan. "Lo tebak deh...Itu telfon dari siapa?" "Gua lagi malas tebak-tebakkan..." kata Yuda cuek. "Rejeki ga kemana sob, terima kasih buat delisa yang sudah nyempetin diri kemari, karena ada wanita cantik, sholeha, yang sudah berkunjung ke kantor, makanya Rejeki mulai ngalir lagi" kata Tio membuat Yuda dan Delisa kebingungan. "Ada apa sih? Mending lo katakan sekarang .." kata yuda. "Lo masih ingat ga, PT.Abdijaya?" "Ya iyalah...gua masih ingat, lo pikir gua udah amnesia? Mereka kan Klien tetap kita dulu..." "Nah itu dia, Pak Jaya memberikan kita kepercayaan untuk mengerjakan Proyek Rumah sakit Miliknya, kita harus menemuinya besok, kebetulan beliau melihat Market lo sob. ." "Apa? Rumah sakit? Bukannya itu Proyek yang beliau tunda dulu?" "Iya, ternyata beliau sedang mencari keberadaan kita sejak dulu, reputasi tidak penting bagi beliau..." kata Tio. "Alhamdulillah ya allah...engkau berikan Rejeki kepada suami hamba...mudahkanlah semua pekerjaannya ya allah ya rob..." Batin Delisa mengucap syukur dalam hati.... "Kalau gitu siapkan saja segala sesuatunya, gua bakal menemuinya langsung" "Market lo ada gunanya juga sob, dan Kita tidak akan lembur percuma, bukan?" "Makasih ya delisa...ini berkat kamu juga..." kata Tio lagi. "Aku tak melakukan apa-apa, jadi tak perlu berterima kasih, ini berkat kerja keras kalian sendiri" kata Delisa bijaksana. ****** Esok paginya Delisa bangun pagi seperti biasa menyiapkan segala keperluan suaminya dan juga menyiapkan Sarapan. Ketika sedang memasak, Delisa melihat Yuda sedang membuka kulkas, yuda kehausan karena semalam ia bekerja begitu keras. Beberapa menit kemudian ketika nasi goreng buatannya jadi, Delisa lalu menatanya di atas meja makan. "Mas...Ayo sarapan dulu ..." kata Delisa memanggil suaminya yang masih berada di kamar. "Bagaimana penampilanku?" tanya Yuda yang baru saja keluar kamar. "Keren...Makin Tampan..." "Yang bener?" "Iya mas, kamu pakai apapun juga semua cocok kelihatannya..." "Rasanya Aneh saja, sekian lama nganggur aku akhirnya bisa memakai setelan jas ini lagi..." "Ucap Bismillah dulu mas" "Iya..." "Mas, pagi tadi mama nelfon nanyain kabarmu, kamu nyempetin telfon mama ya!!" kata Delisa. "Astaga, aku sampai lupa sama tanggung Jawabku ke mama, iya amu akan nyempetin waktu menelfon mama jika meetingku selesai..." "Hari ini aki juga izin mas, mau kerumah Bunda" "Beritahu Bunda dan juga ayahmu, aku belum sempat mengunjungi mereka, kalau sudah ada waktu, kita akan mengunjunginya dama-sama.." "Iya mas, ga apa-apa...akan aku sampaikan .." kata Delisa yang sebenarnya sangat berharap kunjungannya kali ini ia bisa mengajak suaminya pergi bersamanya seperti yang diinginkan kedua Orang tuanya. Setelah mengantar Yuda sampai di depan teras rumah, Delisa kembali masuk dan mengambil tas miliknya. Ia harus kerumah orang tuanya karena hari ini hari minggu jadi dia bisa berkunjung. ****** Sampai di Hotel, dimana Yuda dan Tio akan bertemu Pak Jaya di antarkan Oleh pelayan sampai di kamar Pak Jaya. Ketika sampai di Dalam kamar, Pak Jaya sudah terlihat di ruang tamu sedang menunggu mereka. Yuda dan Tio lalu menyapa Pak Jaya dengan santun. "Selamat pagi pak" sapa Yuda sembari menjabat tangan Kliennya. "Pagi pak Yuda, Pak Tio...Silahkan duduk...saya sudah menunggu Pak Yuda dan Juga pak Tio sejak tadi . " "Maaf pak karena jalanan begitu macet, maklum pagi pak...jadi waktunya semua orang untuk kekantor" kata Tio.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN