Roy tidak menyerah disana, aksinya gagal di balkon dia mencoba kembali ketika Alona sedang berada didapur hendak membuat kopi untuk Roy dan dirinya.
Pria itu kembali mendekati Alona dan memeluknya kembali dari belakang, dia mulai dengan mencium leher jenjang Alona yang terekspose karena rambutnya yang dia ikat keatas menunjukan kulitnya yang putih mulus dan menggoda, Roy tidak tahan untuk tidak mencicipinya.
"Roy," panggil Alona
"Kenapa sayang?" jawab Roy, dengan tangannya masih menjelajahi tubuh Alona.
"Roy!" panggil Alona lagi dan nadanya lebih tinggi.
"Kenapa?!" Jawab Roy tidak kalah tingginya, alisnya terangkat heran.
"Tangannya tolong yah dikondisikan, gak sadar kita lagi dimana?" Protes Alona, tapi Roy mengabaikannya dan terus saja menggoda Alona dengan permainan jemarinya di k
