"Jev.. Jeva!" Tangis Ratri menjadi di depan IGD. Algara bersusah payah memegangi istrinya itu. Semua orang di sana menggila. Jalen baru sampai dengan napas yang ngos-ngosan. Keadaan di depan ruang IGD benar-benar kacau. d**a Jalen sesak hanya dengan melihat kondisi keluarganya. "Pa, apa yang terjadi?" Jalen menghampiri Javier. "Aro, kenapa?" Javier dengan mata yang basah menatap putranya itu. "Belum tau. Tadi Danny nelfon Jerva nggak bisa napas." Rasanya seperti langit di atas kepala Jalen runtuh. Ia mencari keberadaan Danny. "Ada apa?" tanya Jalen pada asisten sepupunya itu. "ARO KENAPA?!" bentak Jalen. "Maaf, Bos," ucap Danny dengan raut penuh penyesalan. "Saya nggak minta kamu minta maaf. Aro kenapa? Jelasin ke saya." "Bos," Danny menarik napas. "Saya cuma ninggalin Bos se