Bu Isti tak henti-hentinya mencuri pandang pada tamu tampan yang ikut bergabung sarapan di meja makannya pagi ini. Bimo juga sangat heboh sejak tadi menanyai Jervaro berbagai pertanyaan. Untung Pak Haji menegurnya dan akhirnya Bimo membungkam mulutnya. Azri? Ia nyaris tak mengeluarkan suara. Hanya duduk di tempatnya dalam keadaan diam seribu bahasa. "Ayo tambah Nak Jervaro," ujar Pak Haji. Jervaro mengangguk pelan. Diberi makan saja sudah syukur, Jervaro masih punya harga diri untuk tak makan seperti orang kelaparan. Meski nasi goreng buatan Bu Isti terasa enak di lidahnya. "Apa swalayan jauh dari sini, Pak?" "Nak Jervaro mau beli apa?" "Beberapa kebutuhan.." "Hm ada sebuah swalayan tak terlalu jauh dari sini. Tapi kalau mau yang lebih lengkap sebaiknya ke kota saja. Kemarin Na