Sesuai janjinya, Gio mengajak Val jalan-jalan karena nilai rapor Val bagus semua. Hari Minggu yang dinanti, Gio menjemput Val pagi-pagi sekali bahkan Gio sempat sarapan bersama keluarganya. Dengan gentle Gio meminta izin untuk mengajak Val jalan karena dia ingin memberi hadiah untuk Val.
Mama dan Papa tidak keberatan asalkan jangan pulang larut malam. Meski Val libur keesokannya, mereka tidak mau terjadi hal yang iya-iya yang bisa membuat mereka terkena aib.
“Kita mau ke mana?” tanya Val riang dalam perjalanan ke tempat yang entah di mana.
Gio tersenyum, melirik gadis remaja yang begitu segar di sebelahnya. Sedari kemarin dia menahan diri untuk tidak menyentuh Val. Bukan tidak ingin, bohong kalau dia tidak ingin, tapi Gio menahan demi saat terbaik yang dia ciptakan. Yaitu hari ini.
Bag
