Masih di kamar Arsen, remaja tampan itu terlihat mendekati Bu Endang. Lalu memeluk sang mama penuh kelembutan, saat itu juga Arsen sadar. Kalau semua yang dilakukan kedua orang tuanya, semata-mata, karena Pak Wijaya dan Bu Endang sangat menyayangi dirinya. "Maafkan Arsen, Ma. Kalau beberapa hari ini Arsen telah membuat Papa dan Mama sedih, Arsen terlalu keras kepala dan ego Arsen terlalu tinggi. Jadi, apa yang Papa sama Mama lakukan kemarin demi Arsen sama sekali tidak Arsen mengerti. Sekarang Arsen sadar, kalau apa yang kalian lakukan karena demi kebaikan Arsen, serta masa depan Arsen." "Arsen berterima kasih sama Mama, sekarang jangan menangis lagi, ya. Arsen mau, kok, makan bersama sama Mama dan Papa," sesal Arsen dengan meminta maaf. Mendengar semua kata putranya, hati Bu Endang mer