Seperti biasanya, Namira bangun pagi tepatnya setelah ia mendengar suara kumandang adzan subuh. Gadis kecil itu bergegas turun dari ranjang, ia langsung ke kamar mandi. Selain membersihkan diri, kemudian ia mengambil wudu untuk menunaikan shalat subuh. Meskipun Namira belum pandai membaca doa panjang. Tapi, baginya terpenting ia mau shalat. Selain itu adalah kewajiban seorang muslim, ia melakukan karena ia ingin mendoakan kedua orang tuanya telah yang telah tiada. Selesai melakukan shalat dua rakaat, Namira berniat memanjatkan doa baik untuk dirinya sendiri, untuk Nenek Ratih, dan almarhum kedua orang tuanya. Namun, niatnya seketika terhenti saat Namira mendengar suara batuk dari luar kamarnya. Suar batuk itu tidak kunjung berhenti, membuat ia dengan capat melepaskan mukena yang menutu