"Mbak Sara abis nangis?" Pertanyaan dari Susan mengejutkanku, aku mengira juniorku ini sudah pergi nyatanya dia justru menungguku di luar ruangan, tatapannya mengernyit khawatir saat menatap mataku yang terasa begitu tebal karena tangis yang susah sekali untuk aku hilangkan. Senyuman kecut tidak bisa aku tahan, aku sudah mencuci muka dan menambahkan concealer tapi ternyata produk andalanku tersebut tidak cukup ampuh untuk menyembunyikan wajahku yang baru saja menangis. "Iya, baru saja nangis. Rasanya stres berat belakangan ini, selesai projek rumah Mr. Josse aku mau ambil cuti beberapa waktu, San. Mau cari Apartemen yang nyaman. Aku ngerasa udah saatnya aku keluar dari rumah itu, bodo amat dengan larangan Papaku yang bilang anak perempuan baru boleh keluar rumah kalau udah nikah. Kamu k