Danish berjalan cepat menyusul Annelis yang sudah berada jauh di depannya. Gadis itu pasti sedang merasa malu karena Danish baru saja memergoki dia yang tanpa sengaja berciuman dengan Aarav, meskipun siapa pun tahu jika hal itu merupakan ketidak-sengajaan. Rasa malu mengiringi langkah Annelis yang kian menjauh. Atensi orang-orang yang berada di sekitar seolah langsung terpusat ketika dia tidak menghiraukan teriakan Danish. Mereka seketika beropini jika Annelis dan Danish mempunyai hubungan khusus, dan keduanya sedang renggang hari itu. Merasa risih dengan tatapan orang sekitar, juga dengan tangan besar yang berhasil mencengkram lengan kirinya. Gadis itu menoleh, mendapati pria muda yang sedang mengatur napasnya. Lantas, Annelis mengembuskan napas. “Kau berjalan sangat cepat,” ujar Da