Bahasa Cinta

1399 Kata

Teh hangat tersaji apik di atas meja beralaskan kain rajut yang terlihat sekali hasil buatan tangan si pemilik rumah. Suara rintik ringan sayhdu terdengar. Kata orang, ini lah malam yang cocok untuk bercengkrama membahas kenangan indah. Atau sekedar ngobrol santai dengan keluarga di meja makan. Ah, gerimis ringan memang tidak pernah gagal menarik kebahagiaan seseorang. Hanya saja kebahagiaan itu tak mau singgah di hati seseorang yang dengan kerut dalam membaca setiap baris laporan dari anak buahnya. "Hah, kemana bandit itu? Seolah jejaknya menghilang setelah kedatangan ku kemari." "Apa mereka mengetahui aku datang?" "Ah, tapi penyamaran ku dan beberapa anak buah ku sudah sempurna." Sesuai titah yang diturunkan oleh Putra Mahkota durjana yang sayangnya disetujui oleh sang Kaisar. Saat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN