Red Flag

1130 Kata

Lilin-lilin yang menerangi meja mulai padam. Bekas makan malam teronggok di ember pencucian. Sang nahkoda rumah tangga memeriksa anggota keluarganya yang sudah terbuai dalam mimpi. Tersenyum sembari melantunkan harapan kepada Dewi Urania agar kebahagiaan tetap membersamai mereka. Dari banyaknya penerangan tiap rumah yang padam. Hanya satu yang masih menyala sampai dini hari tiba. Ya! Itu adalah milik salah satu ruangan di Istana. Tok tok tok Lamunan Agares terpaksa berakhir berkat suara ketukan pintu. Tak lama muncul kepala pelayan dengan stamina terjaga menghampiri. "Ada apa?" tanya Agares. "Sepertinya Yang Mulia butuh banyak kayu bakar," seulas senyum tampak ramah seperti biasa. Agares menatap intens. Di istana ini, mungkin hanya kepala pelayan yang memiliki mata dan telinga tajam.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN