"Aku...." Wanita itu terguncang batinnya. Ini adalah pilihan sulit. Mengakui atau terus menjadi pendusta. Pernikahan ini baru seumur jagung. Sebentar, hanya sebentar saja. Izinkan Senora egois. Ia akan menerima resiko dari keegoisannya nanti. Hanya untuk ketenangan sesaat. Ya, ketenangan yang sejatinya Senora cari sejak dulu. Tapi, dendam membutakan dirinya. Mengubah semua hidupnya menjadi api dan jalan berduri. "Aku mencintai mu, Duke Rion." DEG! "B-Benarkah?" Mata itu menampakkan kilaunya. Menatap penuh harap gadis di depannya mengucapkan kalimat itu sekali lagi. "Humm, se-sepertinya aku ja-jatuh cinta pada mu." Entah dapat dorongan dari mana. Rion memeluk Senora kembali. Kali ini lebih erat. Seolah dirinya tak mau kehilangan. Sejauh mana Rion akan membohongi diri sendiri? Ta