Hamas bersiul-siul sepagi ini. Ia melihat wajah gantengnya di depan cermin kemudian mengelap rambutnya dengan handuk. Tak lama, ia mengenakan kaosnya lalu berjalan mengambil celananya dan memakainya. Beberapa menit kemudian ia keluar dari kamar dan tiba-tiba menjadi pusat perhatian Wayan dan Evan yang kompak melihatnya dari bawah sampai ke atas. "Rapi amat!" tutur Wayan. "Ganteng amat!" tutur Evan. "Mau ke mana?" tanya Hasan yang baru keluar dari kamar mandi. "Puskesmas," tuturnya tapi Wayan terbahak. Begitu pula dengan Evan. Hamas menggaruk tengkuknya karena salah tingkah. "Bukannya libur, Kak?" semprot Evan. "Ada rapat sebentar," tuturnya sembari mengambil sepatu. Ketiga orang itu mengangguk-angguk. Tak lama, Hamas pamit berangkat. Lelaki itu berjalan sambil menyapa beberapa warg