Sudah Terlambat

1294 Kata

Bagian 26 Raka duduk termenung di atas kursi kayu yang berada di ruang tamu rumahnya. Raka masih terus memikirkan semua perkataan yang diucapkan oleh Ahmad. Kini, benaknya diliput oleh pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. "Jangan-jangan, Ahmad memang berada di sana saat peristiwa itu terjadi. Jika tidak, dia tidak akan mungkin mengetahui semuanya secara detail. Aku semakin yakin kalau Ahmad lah yang meledakkan petasan di lapangan dan dia juga yang melarikan Kirana dan orang tuanya." Raka berbicara sendiri sambil memejamkan matanya. Mengingat-ingat barangkali ada yang dia lewatkan. Raka memutar ingatannya, mengingat lagi kejadian itu. "Tunggu dulu, sepertinya aku memang pernah melihat Ahmad sebelum ini. Kalau tidak salah, aku melihatnya di rumah Dewa, tetangganya Kirana yang mau n

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN