Saking asyiknya beradu tatapan, Lios hampir lupa dengan tujuan ke RM Cafe. Kalau bukan karena Ferdi yang menelepon untuk konfirmasi waktu, mereka berdua mungkin tidak akan beranjak dari posisi berpelukan di sofa. "Kamu sih, aku juga ikutan lupa waktu," ujar Bulan dengan wajah merona. "Ada wanita cantik dalam pelukan, mana boleh diabaikan." Lios terdengar santai padahal dalam hati juga merasa malu. "Ferdi udah di cafe?" "Belum. Janjinya jam tiga, sekarang baru jam setengah tiga.." "Oh, untunglah." Secepat yang memungkinkan mereka melaju ke RM Cafe. Motor Lios melaju luwes di tengah kepadatan lalu lintas. Adrenalinnya meningkat karena kecepatan dan pelukan sang kekasih. Semakin meninggi kecepatan, semakin erat pelukan Bulan. Ketika turun dari motor kedua kaki Bulan sedikit goyah. Ini