Menjelang siang Cik Susan memanggil Bulan ke ruangannya. Jantung Bulan berdebar kencang seperti hentakan musik disko. Dia tidak dapat menebak apa gerangan yang diinginkan atasan dari semua atasan tersebut. Bulan masuk tanpa suara dan duduk di kursi berseberangan dengan pemilik ruangan. Cik Susan sedang mengamati sesuatu di laptop. Bulan memperhatikan diam-diam. Cik Susan tergolong wanita yang cantik, hanya saja di usia yang sudah melampaui kepala tiga dia belum memiliki pasangan. Mau tidak mau Bulan teringat pada adegan yang dilihatnya dalam ruangan Pak Edward. "Reba Molas ini grup kamu?" Pertanyaan Cik Susan memecah keheningan. "Iya, Cik. Gimana? Oke nggak?" Bulan tersenyum lebar. Rupanya ingin membicarakan Reba Molas wedding singer. "Lumayan. Profil dan portfolionya boleh juga. Kamu