Bab 15. Demam Tinggi

1008 Kata

Tristan benar-benar nakal, walau sedang sakit, tapi gerakannya tetap sama, tetap semangat dan akhirnya Zea mengalah dan memberikan apa yang Tristan inginkan. Zea tidak bisa berkata apa-apa, seolah perintah itu wajib. “Sayang,” lirih Zea. “Ouhhh,,, ahhh,” desah Zea. "Owh, ahh, ahh," desah Tristan. Suaminya itu tetap nakal meskipun sedang sakit, namun Zea tetap menyukainya dan tenaga suaminya tetap sama ketika bercinta dengannya. Walaupun sedang sakit, itu tidak membuat Tristan lemah dalam hal ini. Tristan terus menggerakkan pinggulnya secara intens, terus dan terus sampai lenguhan lolos dari mulutnya karena akhirnya ia sudah melakukan hubungan itu. Semakin intens gerakannya, akhirnya ia menembakkan sejuta sel miliknya ke dalam rahim Zea, agar janin yang dikandung Zea semakin berkemban

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN