Zea masuk ke ruang kerja suaminya, ia tersenyum ketika melihat suaminya itu sedang duduk di kursi kerjanya. Zea berdeham dan menoleh sesaat melihat ke arah dinding kaca. Segera lah Zea menutup semua kaca itu dengan tirainya. Zea tak mau ketahuan ada hubungan dengan bosnya. “Ada apa, Tuan?” tanya Zea. “Kepalaku sakit sekali,” jawab Tristan. “Kita ke dokter saja, ini sudah berlangsung cukup lama, kan? Tuan juga selalu oleng,” kata Zea. “Iya. Tapi, aku ingin pulang,” kata Tristan manja pada Zea. “Aku antar pulang?” tanya Zea. “Tidak usah, Sayang, aku akan langsung ke hotel, aku tunggu sampai Roland datang bersama dokter,” kata Tristan. “Aku akan menemani Tuan, aku pulang juga,” kata Zea lagi. “Jangan. Nanti orang curiga,” kata Tristan menggeleng. “Aku pulang sendiri saja, nanti waktu