Author POV
Ini sudah sebulan semenjak Aira resign dari kantor. Keputusan Aira untuk lebih memilih pindah ke Jakarta dan tinggal bersama suaminya. Keenan mengusap wajahnya frustrasi hingga dia berpikir apakah pantas merasa semengenaskan ini karena susah move on dari seorang wanita yang jelas-jelas sudah bersuami. takdir seolah mempermainkan hidupnya.
Keenan terkesiap saat mendengar pintu ruangannya diketuk.
" masuk"
" permisi Pak Ken."
" oh Pak Rahman. Silahkan masuk."
" Terimakasih." Pak Rahman atau rekan-rekan nya sering memanggilnya Bang Rahman, duduk di kursi yang ada didepan meja kerja Keenan.
" Pak Ken, progres pembangunan rumah subsidi sudah sampai ke daerah Jawa Tengah. Kapan Bapak ada waktu. Kita harus meninjau lokasi proyek. Apakah memang sudah siap semuanya. "
" bagaimana
