[ Ata - 15 ]

1134 Kata

Arsen bangkit setelah pintu utama terbuka sempurna, menampilkan bocah yang menjadi alasannya seperti ini. Arsen berlari menghampiri bocah yang masih berdiri di ambang pintu dengan bingung, bagaimana tidak bingung? Semua anggota keluarga berada di sana sedang menatap kearahnya. yang lebih membuatnya bingung, aban nya terlihat habis menangis. Ada apa ini? pikirnya dalam hati. Setelah sampai di depan Ata, Arsen langsung memeluknya erat seakan tidak ingin melepaskannya barang sesaat. Arsen kembali menangis dalam pelukan Ata sebagai pelampiasan emosinya, sungguh! jika Cheyi bukan kakaknya mungkin Arsen akan memukulnya membabi buta. Ata yang merasa tubuh abangnya bergetar pun bingung, bahkan Ata rasa baju belakangnya sudah sangat basah sekarang. "Abang, hiks!" "Abang kenapa na-nangis hiks!

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN