BAB 16

1070 Kata
Sampai dirumah Alston tak melihat Sosok Jeslyn di sekitaran mansions, Allston kebingungan dan Mengambil Ponselnya yang ada di saku celananya dan mencari nama Jeslyn di Ponselnya. Setelah mendapatkannya Iapun tak berpikir lama untuk mengetahui keberadaan wanitanya itu yang sampai sekarang belum juga pulang. Untung saja Dellez membatalkan untuk ke mansions karena pekerjaan tiba tiba menyerangnya secepat kilat... jika Dellez datang ia akan mengomel karena menunggu. KaRena Dellez Pria bermulut perempuan hahaha. "Hallo....Kamu dimana?" tanya Alston....ketika telfonnya tersambung. "........" "Apa Wef masih bersamamu?" "........." "Pulanglah sekarang juga....aku sudah di mansions" "........." "Sekarang juga.....jangan membuatku marah..." Alston sudah terbiasa Pulang ke Mansions dan melihat Jeslyn menyambutnya Dengan senyuman, ketika tak menemukan kekasihnya itu ketakutan di wajahnya berubah, mungkin karena kehilangan kedua orang tuanya sampai Alston tak tahan jauh dari Jeslyn dan takut kehilangannya. Alston berjalan menaiki tangga, sedikit kecewa ketika lelah dan pulang setelah bekerja, Alston malah menemukan kesepian di Mansions ini. *** Setelah selesai Mandi Alston lalu duduk di atas ranjangnya dengan menyandarkan kepalanya di Kepala ranjang....Sembari Menekuri Layar Tabletnya. Tak lama kemudian suara Ketukan Pintu, alston menyuruhnya masuk dan melihat sosok wanitanya yang baru saja pulang dari kelayapan. Jeslyn terpukau melihat Pangeran iblisnya itu mengenakan Jubah Mandi yang begitu elegant dan Sexy. Alston kesal, ketika mendapati Kekasihnya itu Pulang setelah kelayapan di luar sana. Entah kenapa ketakutannya itu membuatnya tak bisa berpikir jernih. "Aku minta maaf soalnya tadi aku keluar sudah hampir jam 4 sore jadi aku baru pulang sekarang....." kata Jeslyn sembari menghampiri prianya itu yang sedang bersandar di kepala ranjang. "Kenapa kamu tak menelfonku dan membiarkanku menunggu? Aku tak suka Menunggu Jeslyn" "Karena itu aku minta maaf Alston, aku juga tak tau akan selama itu di luar sana, yang penting kan aku sudah kembali" "Jangan membuatku marah Jeslyn....mandi sana" kata Alston. "Baiklah....." Jawab Jeslyn sembari berbalik melangkah keluar dari Kamar alston dan kembali ke kamarnya.... "Dasar pria aneh...." Gumam Jeslyn sembari membuka seluruh pakaiannya lalu masuk kedalam Kamar mandi..... *** Setelah selesai mandi Jeslyn mengenakan gaun malam yang begitu seksi berwarna orange Mudah membentuk tubuh mungilnya dan memunculkan Belahan dadanya. Jeslyn berbaring di atas ranjangnya karena sudah sangat malam iapun begitu lelah karena sejak tadi menghabiskan waktu bersama ayah dan adiknya...ia tak berniat ke kamar alston....karena akan melelahkan baginya jika harus berdebat tentang kepergiannya seharian ini.. Tak lama kemudian Alston masuk kedalam kamarnya dan melihatnya sedang Tertidur. "Oh jadi kamu menghindariku?" Alston dengan pertanyaan serta tatapan yang begitu terpukau melihat keindahan tubuh Jeslyn yang hanya mengenakan gaun Tidur yang begitu seksi....Paha yang Begitu Putih membuat Alston ingin menjamahnya sekarang juga, Tapi tunggu, Alston masih sedikit kecewa. "Apa kamu benar-benar menghindariku?" tanya alston lagi.... "Aku lelah Alston...." Ujar Jeslyn mencoba membuat Alston paham. "Kamu baru pulang kan? Dan langsung mengabaikanku?? Apa ini? Sepertinya kamu tak memperdulikan kemarahanku" Alston menghampiri ranjang Jeslyn dan duduk di samping Wanitanya itu sembari menyenderkan kepalanya di kepala ranjang. Alston menatap tubuh mungil Jeslyn. "Apa kamu benar tidur?" tanya alston merasa begitu Frustasi..... "Aku lelah sayang" Ujar Jeslyn. "Baiklah.....Aku akan tidur disampingmu....Rehat saja, aku minta maaf telah mengganggumu" kata Alston sembari berbaring disamping wanitanya itu.....dengan mendengus Kesal. Ketika sedang berbaring frustasi dan menahan gairahnya malam ini, alston lalu menaruh tangan kanannya di atas perut jeslyn dan mencoba memejamkan Matanya. Jeslyn lalu membalas pelukan alston dan mendekap Alston dengan erat. Alston menatap Belahan d**a Jeslyn yang membuatnya semakin b*******h, Alston di penuhi nafsu di kepalanya. "Aku mohon malam ini....hmmm?" Bisik Alston. "Kamu memang sangat Nakal" kata Jeslyn sembari membuka pejaman matanya.....dan menatap Pangeran iblisnya itu dengan tatapan yang begitu memukau Alston. Tanpa berpikir panjang Alston langsung Melumat habis bibir jeslyn, Jeslyn awalnya tak membalas Lumatan itu karena ingin mengetes Alston dan mendengar dengusan Alston yang putus asa tapi karena Lumatan itu menuntut balasan akhirnya Jeslyn membalasnya lebih liar lagi......Jeslyn menjelajah masuk Kedalam mulut alston. Sembari menautkan saliva mereka, menuntut untuk lebih. "Hmmmpp......" Deru nafas Jeslyn tertahan karena mulutnya saat ini sedang di bungkam Alston. Alston lalu meremas kedua gundukan yang tak memakai bra itu sambil melumat bibir Jeslyn dan turun keleher jeslyn. Desah Jeslyn Merasakan Lumatan alston menjadi begitu liar dan tak tertahankan. Gaun malam yang di pakai Jeslyn lalu di sobek Alston dengan tangannya karena saking tipisnya dan Membuat tubuh wanitanya itu tak mengenakan apapun lagi, Malam yang begitu panas untuk mereka berdua. Alston membuka jubahnya dan Menindih Jeslyn, Rasanya sangat nyaman berada di kamar wanita ini. "I love you, Alston," ujar Jeslyn dengan Suara yang parau karena Lumatan Alston membuat dirinya bangkit, yang tadinya ia malas sekarang Ia pun bersemangat. Siapa yang dapat menolak Alston? Semua akan ia berikan untuk Alston, karena hatinya hanya ada pria tampannya itu. Jeslyn sempat berpikir jika ia tidak akan pernah bahagia meski pangerannya itu kaya raya dan bisa membeli apa pun, yang juga bisa membeli dirinya. "Help me, Sayang," ujar jeslyn sembari mengalungkan Kedua tangannya ke leher Pangeran iblisnya. Alston merabah Perut rata milik jeslyn dengan tangannya, dan sesekali membuat Desahan napas Jeslyn memecah. Semoga saja kebahagiaan ini tidak berakhir tragis, semoga saja cinta mereka bertahan. ****. Setelah selesai bertempur,  Alston lalu mengecup Bibir Jeslyn yang sudah menjadi candunya itu sambil berguling kesamping Jeslyn. "Terima kasih untuk hari hari yang kamu berikan padaku, semua yang ku habiskan bersamamu semuanya istimewa," Ujar Alston. "Apa kita akan terus melakukan ini tanpa Pernikahan?" Tanya Jeslyn mulai Ragu. "Apa kamu ingin menikah?" "Sesungguhnya aku tak ingin menikah secepat itu sebelum ayahku sembuh, Ayahku masih ketakutan Akan keramaian," "Jika kamu menginginkan hal itu kita akan tunggu sampai ayahmu sembuh." "Apa kau akan menungguku?" "Aku akan terus menunggumu kapan pun itu" "Aku hanya ingin kebahagiaanku di rasakan ayah dan adik-adikku" "Kamu memang anak dan saudara yang benar benar perduli dan memikirkan kondisi keluargamu, itulah yang membuatku bahagia dan membuatku mencintaimu" Ujar alston memainkan rambut Jeslyn. "Kadang dalam hidup ini, perempuan punya peran istimewa sebagai seorang penjaga, Alston. Meski kadang ujian hidup begitu berat tapi seorang perempuan bisa begitu tangguh menjalaninya. Seperti aku." Jeslyn tersenyum lalu memeluk Alston. "Apa kamu lelah bersamaku?" tanya Alston. "Lelah. Itulah satu kata yang sering aku keluhkan saat aku tidak mampu menahan amarahku menghadapi sikapmu yang tiba-tiba menjadi temperamental hanya karena masalah sepele yang aku buat. Padahal aku berpikir bahwa yang kulakukan sudah tepat. Sudah sesuai dengan keadaan bahkan benar secara logika. Tapi nyatanya tidak seperti itu bagimu," jawab Jeslyn. "Maaf. Aku seperti itu karena aku mencintaimu," kata Alston. Jeslyn tersenyum. "Aku sangat bahagia," ujar Jeslyn. "Aku pun sama." "Aku berharap kebahagiaan ini untuk selamanya, Alston, karena aku sudah mencintaimu."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN