Robert melangkah cepat di koridor rumah sakit. Beberapa menit yang lalu, Queen meneleponnya dan memberitahunya jika Viora sudah sadar. Perasaan bersalah, tentu saja tiba-tiba muncul karena dirinya masih tetap tak ada saat Viora pertama kali membuka mata. Tapi, dia tak punya pilihan lain. Sebagai senior tertinggi, dirinya harus ikut terjun langsung dalam kasus yang bisa dibilang cukup sulit ini. Ikut memecahkan kasus ini dan menuntaskan sampai ke akarnya, akan tetap diam lakukan seperti sumpahnya sejak pertama kali mengambil profesi ini. Ya, sebagai seorang polisi tidak ada batasan usia atau riwayat berakhirnya pekerjaan. Baginya, tugas melindungi negara adalah kewajiban dan harga mati.
Ceklek!
“Viora ....”
Begitu membuka pintu tempat Viora dirawat, Robert langsung memanggil putri semata wayangnya yang saat itu sedang duduk bersandar di ranjangnya. Melangkah mendekat, kemudian memeluk Viora dengan erat.
“Maafkan ayah, Nak. Ayah tidak ada di saat kau butuh,” ucap Robert dengan penuh penyesalan sambil mengecup puncak kepala Viora dengan sayang. “seharusnya, ayah berada di sana untuk menemanimu, dan pagi ini pun ayah sudah meninggalkanmu lagi. Ayah macam apa, aku ini?” lanjut Robert membuat Viora melepaskan diri dari pelukan Robert kemudian memandang Robert dengan sorot mata bangga seperti biasa.
Viora tersenyum kilas. Dia mengusap tangan ayahnya kilas, kemudian memegangnya dengan lembut. “Tidak masalah, Ayah. Aku mengerti, pasti ada sesuatu yang penting sehingga membuat Ayah tak menemaniku tadi malam, dan tak ada di dekatku pagi tadi,” jawab Viora dengan tutur katanya yang terdengar lembut. “yang terpenting, aku baik-baik saja.” Lanjutnya membuat Robert pun ikut tersenyum.
Robert mengerti bagaimana sifat Viora. Viora adalah tipe wanita lembut namun juga tegas dalam mengambil sikap. Viora juga selalu pengertian dan baik ke semua orang. Itulah yang menjadi poin penting kenapa dirinya begitu membanggakan putri semata wayangnya itu.
“Terima Kasih, Nak. Kau putri ayah yang paling baik,” balas Robert. Namun, se detik kemudian, dia melihat perubahan signifikan yang terjadi dengan raut wajah Viora. Viora tak lagi terlihat ceria seperti biasa. Viora terlihat murung dan sedih.
“Ada apa, Vio? Kenapa kau terlihat sedih?” tanya Robert khawatir. Sekilas, dia melihat ke arah Queen yang sedang duduk di sofa sejak dirinya datang tadi. Dia tau, Queen pasti sedang kesal karena dirinya ingkar janji.
Viora menunduk. Dia memilih untuk melihat jari jemarinya yang saling bertautan, daripada melihat wajah ayahnya yang menyelidik.
Selalu saja seperti ini. Dia tidak pernah bisa menyembunyikan kesedihan juga apa yang sedang dirasakannya dari sang ayah. Oleh karena itu, selama ini dia lebih banyak bercerita pada ayah dari pada teman-temannya di kampus. Karena baginya, keluarga tetaplah orang yang bisa dipercayai. Berbeda dengan orang lain yang walaupun adalah sahabat, bisa mengkhianati hanya karena kesalahan kecil.
“Ayah lihat kakiku? Dia tidak bisa menemaniku menari lagi. Hiks!” Viora menyandarkan kepalanya ke d**a bidang Robert lagi. Menumpahkan rasa kesedihannya yang ternyata tak kunjung bisa terobati. Tentu saja, hal yang paling menyedihkan baginya adalah kegagalannya tadi malam. Andai saja, insiden tadi malam tak membuat kakinya seperti ini, mungkin dirinya masih bisa memperbaiki penampilannya yang gagal dengan tampil di pergelaran lainnya. Tapi, yang terjadi justru ... sebaliknya. Entahlah. Dia tidak bisa memikirkan bagaimana dia akan menghadapi dunia luar setelah keluar dari rumah sakit ini.
Robert memeluk Viora lagi. Dia tau apa yang Viora rasakan sekarang. Viora merasa gagal dan terpukul karena organ terpenting yang membantunya menari dengan indah harus cedera dan tak bisa digunakan lagi.
“Tidak apa-apa, Vio. Masih banyak kesempatan yang menantimu. Kau akan segera sembuh, Nak. Jangan khawatir,” ucap Robert menenangkan. “duniamu tak berhenti di saat kau gagal sekali dalam hidupmu, Nak. Justru dari kegagalan itulah kau harus bisa bangkit dan membuktikan pada semua orang jika kau wanita yang hebat.” Lanjut Robert membuat Viora mengangguk dalam pelukannya yang besar. Beruntung, tadi malam dirinya sudah mencegah media untuk memberitakan tentang kecelakaan yang di alami Viora. Jika saja dirinya terlambat dan media sudah terlanjur memberitakannya, Viora pasti akan merasa semakin sedih.
“Maafkan aku, Ayah. Aku terlalu sedih hingga menganggap semuanya sudah berakhir,” lirih Viora dalam isakannya yang berangsur reda.
“Tidak apa-apa, Nak. Ayah yakin. Dengan adanya insiden ini, Tuhan akan memberikan kejutan besar untukmu.”
Viora mengangguk. Ya, dia percaya. Sebentar lagi, akan ada keajaiban besar yang terjadi dalam hidupnya. Entah keajaiban besar macam apa. Yang jelas, dia sudah bisa merasakan jika keajaiban itu akan segera datang.
***
Pergelaran megah itu kembali digelar keesokan malamnya. Menampilkan seorang penari wanita yang menari dengan begitu indah dengan liukan tubuhnya yang ideal untuk seorang penari. Wanita itu pun berhasil menarik perhatian semua penonton yang berada di sana. Keahliannya dalam menari dan keseimbangan gerakannya di atas hamparan es, bisa dibilang menandingi tarian penari yang kerap dipanggil Vio. Ya, walaupun Viora tetaplah menjadi penari terbaik karena tubuhnya yang begitu lentur.
Alunan musik berhenti seiring gerakan terakhir wanita itu yang memutari hamparan es dengan tangan menjuntai bagai sayap, kemudian berhenti tepat ditengah-tengah arena tari. Dengan sekali tarikan napas yang kuat, wanita itu membuka matanya dan seketika ... air matanya tiba-tiba saja mengalir di sudut matanya begitu melihat antusiasme penonton yang melihat penampilannya bertepuk tangan dengan begitu meriah.
Dia berhasil. Akhirnya dia berhasil, menjadi penari terbaik di pergelaran ini
Wanita itu menutup mulutnya tak percaya. Sekali dalam seumur hidup, dia melihat bagaimana tepukan paling meriah dihadiahkan para penonton untuk penampilannya. Semua ini, terasa seperti mimpi. Mimpinya yang menjadi nyata. Akhirnya setelah sekian lama, dirinya bisa merasakan bagaimana bersinarnya menjadi Viora.
“Penari terbaik tahun ini, adalah ... Mega Bee ...!”
Riuh tepuk tangan kembali terdengar. Bahkan, wanita yang ternyata bernama Mega itu, sampai tak bisa menahan air matanya yang mengalir semakin deras. Riuh tepuk tangan, dengan kilatan-kilatan cahaya menjadi saksi saat dirinya naik ke podium pemenang yang paling tinggi. Tahun ini, menjadi tahun bersejarah dalam hidupnya karena dirinya berhasil menggeser posisi Viora dan menempati podium pemenang itu sendiri.
Mega tersenyum begitu lebar. Sesekali, dia melambaikan tangannya pada semua penonton yang berada di sana. Karangan bunga dan medali itu, dia terima dengan penuh haru dan bangga. Tak sia-sia kerja kerasnya selama ini untuk terus berlatih dan berlatih. Dan tak sia-sia pula, kecurangan yang dia lakukan untuk membuat Viora tak menjadi bagian dari pergelaran besar ini.
Mega tersenyum tipis. Setelah ini, dia akan mendatangi Viora dan mengatakan jika dirinya adalah penari terbaik tahun ini. Namun, untuk kecurangan yang dia lakukan pada Viora, dia anggap setimpal karena Viora sudah terlalu lama menjadi penari terbaik selama menjadi sahabatnya.
***
“Apa tidak ada rekaman CCTV yang menunjukkan kejanggalan?” tanya seorang pria melalui sambungan teleponnya dengan tubuh membelakangi sebuah lukisan yang nyaris tak terlihat seperti lukisan, melainkan sebuah kertas yang terbakar.
“Aku tidak mau tau. Kau harus mendapatkan bukti jika kesalahan pada sepatu wanita itu, bukan murni kecelakaan tapi perbuatan seseorang!” ucap pria itu dengan suaranya yang tegas juga mengancam. “besok pagi, aku akan ke Washington. Jika aku mendapatkan berita menyebalkan, kau akan merasakan akibatnya.”
Klik!
Pria itu yang tak lain adalah sang pimpinan mafia, mematikan sambungan teleponnya dengan wajah mengeras. Hidup selama 30 tahun di dunia ini, sudah membuatnya merasakan bagaimana pahit manis, juga hitam putihnya kehidupan
Baginya, tidak ada yang murni. Semua komponen di dunia ini, pasti memiliki akal siasat dan kelicikan yang walaupun tersembunyi, pasti akan segera terungkap. Karena sifat bernama licik, sudah menemaninya selama puluhan tahun dan juga menjadi pakaiannya sehari-hari yang membuatnya menjadi seperti sekarang.
Washington ,aku datang ....
***
Catatan : Ada pemberitahuan tiba-tiba yang menjadi keputusan jika cerita ini tidak akan daily update di bulan mei mendatang. Maaf, aku hanya mengikuti apa yang sudah menjadi peraturan pihak stary. Oleh karena itu, daily update bulan mei adalah cerita yang berjudul Polisi m***m, I Miss You. Silakan tap Love, karena cerita itu akan aku gratiskan sampai tamat. Dan untuk daily update cerita ini, maaf aku belum memiliki keputusan pasti. Selalu semangat teman-teman. Terima kasih banyak.