*** Wajah sumringah dan ceria yang selalu terpancar dari wajah Sagara kini perlahan lenyap begitu saja melihat rekan kerja yang ia temui hari ini, kedua laki-laki yang duduk di depannya ini seperti tak asing di matanya namun lupa dengan nama mereka. Sagara terus memperhatikan kedua orang yang tengah tanda tangan kontrak dengan perusahaan Aksara, gerak-gerik kedua laki-laki itu sangat mencurigakan sekali dan terlihat bukan seorang direktur atau pun karyawan perusahaan yang sering terlibat kontrak seperti ini. Dan juga sebuah alat dengar di telinga kanan mereka seakan bukti bahwa mereka berdua ini adalah orang suruhan bukan asli pemilik perusahaan tersebut. Mereka juga sepertinya ingin menempelkan sesuatu alat penyadap di bolpoin yang Sagara pinjamkan pada mereka, ia bukan orang jaman dulu