Devon memandang lurus pada ponsel milik Izzy yang ia cari berhari-hari kini berada di tangan Shannon. Devon mendengkus sinis lalu membuang mukanya. Ia masih bersikap angkuh dengan berdiri bergeming di posisinya. Kedua tangan ia masukkan ke dalam saku celana dan masih menunggu apa yang sesungguhnya ingin dilakukan oleh Shannon. “Apa ini milik selingkuhanmu, Dev?” tuding Shannon terlihat kesal serta marah. “Aku tidak berselingkuh dan kita tidak pacaran.“ “Apa!” sahut Shannon terkejut dengan jawaban frontal yang diberikan oleh Devon. Devon melepaskan napas panjang lalu mengusap tengkuknya sedikit gusar. “Shane, kita berdua adalah dua orang dewasa yang berkencan dengan sadar. Jika aku mengucapkan kata putus itu karena, aku rasa aku sudah tidak ingin berkencan denganmu lagi,” balas Devon b