“Aku akan pergi tapi kamu harus berjanji akan memberikan yang aku inginkan.” Kening Izzy mengernyit dan hendak menjawab tapi terdengar seseorang memanggilnya. Pengasuh baru Izzy kini mencarinya.
“Oh tidak! Ayo pergi dari sini!” usir Izzy sekali lagi.
“Berjanjilah dulu?” desak Devon bersiap lari ke arah lift. Izzy panik dan akhirnya setuju.
“Iya, aku akan melakukannya. Memangnya kamu mau apa?” Devon menyengir lebar dan langsung mencumbu Izzy cepat.
“Aku akan beritahu nanti. Ingat janjimu, Baby girl. Mmuaacch!” Devon mengecup pipi Izzy sekali lagi lalu ia bergegas lari ke lift. Devon sempat-sempatnya berbalik menyengir, mengerucutkan bibir memberi tanda cium lalu mengedipkan mata sebelum masuk ke dalam lift dan pintunya tertutup.
Tinggallah Izzy bengong di tempatnya lalu tersenyum ter
