“Gim kemana Dan kok tumben dia telat dari biasanya?” kataku sembari melihat jam tangan dima sudah sepuluh menit Gim belum keluar dari sekolah padahal bel pulang sudah berbunyi. Aku bersama Danial menunggu Gim didepan gerbang tapi tiba-tiba aku dan Danial saling tatap dengan bola mata mendelik “Jangan-jangan?” kami berdua pun langsung lari masuk kedalam sekolah lagi mencari letak kelas Gim. Jangan sampai apa yang kini ada dipikiran kita berdua samaan jika Gim lagi nyari dua cewek tadi untuk balas dendam. s***p tuh anak kalau benar-benar melakukan tindakan gak baik. Danial dan aku berhenti untuk mengambil nafas yang udah ditenggorokan kayak mau mati tapi kami berdua lari lagi semoga Gim masih waras. Sekolah sudah cukup sepi karena kebanyakan siswa akan langsung pulang begitu bel pulang di