“Appa di mana?” “Kelapa Gading. Lagi ada meeting. Kenapa, Bang? Abang naik motor?” “Iya, Appa. Ada Ibu Seina di rumah. Ayra ketakutan.” Hening sejenang. “Kayaknya Omma lagi jemput adik-adik bukan, Appa?” “Betul,” jawab Appa Andra lagi. “Sebentar, boy, hold on.” Gue diam lagi, fokus ke depan, meliuk-liukkan motornya Om Kenzo – suaminya Aunty Geya – di tengah padatnya lalu lintas Jakarta. “Appa udah info keamanan, belum dibalas. Sudah info Om Dariel dan Onti Aluna. Mereka otewe. Abang lanjut aja, tapi baca sikon ya biar ibunya Ayra ngga curiga.” “Oke, Appa.” “Hati-hati di jalan, Bang.” “InshaaAllah, Appa. Assalammu’alaikum.” “Wa’alaikumsalam.” Ini hari Selasa. Yang artinya, berselang satu hari sebelum pernikahan gue dan Ayra. Kemarin, hari pertama setelah kami kembali dari villa,