“Sudah bangun, Ay?” tanya Tante Naomi yang masuk ke kamar dengan membawa sebuah baki. “Sudah, Wak.” “Makan dulu ya? Tadi disuruh makan siang entar-entar mulu, tuh sekarang sudah sore banget. Dibikinin bubur nih sama Kak Meta.” “Iya, Wak.” Gue pun berdiri, tersenyum pada Ayra. “Habiskan ya, Ay? Kalau ngga habis nanti aku yang nyuapin.” “Suapin aja dari sekarang, Ga,” ujar Tante Naomi. “Tante ajalah, takutnya Ayra ngga nyaman berdua sama Arga di kamar.” “Oke.” Gue pun berpamitan, meninggalkan kamar itu, ada hal yang harus gue urus sebelum pernikahan kami terlaksana. “Bis!”tegur gue pada Bisma, lalu mendelik, isyarat mengajaknya memisahkan diri dari ramah tamah di living room. “Ngapain, Bang?” tanya Papa. “Bisnis, Pa,” jawab gue singkat. Bisma berdiri dari duduknya, mengikuti lang