19. Percakapan Yang Berat

664 Kata

Sean terdiam mendengar pertanyaan Darul. Wajahnya terlihat berpikir dan mencerna pertanyaan tersebut. “Suka? Maksudnya suka sebagai seorang laki-laki pada perempuan?” tanyanya memperjelas pertanyaan Darul. Lelaki tua yang terbaring di hadapannya mengangguk. Sean tersenyum. Sejujurnya ia sendiri ragu, ia lantas mengingat awal mulai ia betemu dengan Zia. “Setelah kepergian ibu, saya merasa hilang arah. Kemudian ayah saya menikah lagi dan keluarga barunya datang ke rumah. Bahkan Niko, saudara tiri saya mencoba mengambil alih perusahaan yang dibangun oleh ibu dan ayah. Sayangnya, ayah saya menyetujuinya,” ucapan Sean terhenti, ia menatap lelaki tua di hadapannya lagi dan tersenyum. “Saat itu saya sedang putus asa karena merasa diabaikan oleh ayah saya. Lalu saya bertemu dengan Zia. Saat itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN