26. Terima Kasih!

539 Kata

Sean menghubungi pak Sadin melalui telepon selulernya. Ia meminta agar pihak rumah sakit merahasiakan ruang rawat Darul. Tentu saja itu bukan hal yang sulit untuknya. Sean tidak ingin Zia ketakutan lagi seperti tadi. Lelaki itu juga meminta bantuan pak Sadin untuk mencari tahu tentang Resa. Semantara Zia yang berada di dalam mobil terus memandangi Sean yang sedang berbicara dengan telepon dari kaca depannya. Hatinya makin tersentuh dengan perhatian Sean. Jika bukan karena lelaki itu, mungkin ia terpaksa harus berhadapan dengan ibunya. Satu hal yang harus ia syukuri saat tahu kalau dirinya tinggal di mansionnya Sean selama kontrak menulisnya, ia bisa terhindar dari kejaran Resa. Selama ini Zia selalu berpindah-pindah tempat tinggal menghindari kejaran Resa. “Apa yang kamu takutkan dari l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN