57. Masih Ada Jebakan

1937 Kata

Wajah Zia tampak tak berdaya. Ia tak bisa mengartikan tatapan tajamnya Sean. Kemudian lelaki itu berjalan mendekat padanya dengan cepat. Tentu saja Zia refleks memundurkan langkah kakinya cepat. Ia yakin Sean sedang mencurigainya. “Pa—paman apa yang mau kamu lakukan?” gagap Zia hingga menghentikan langkah Sean. Tunggu! Sean menghentikan langkah kakinya bukan karena ucapan Zia, tetapi ia terhenti di samping paper bag yang dibawa gadis kecilnya. Lelaki itu lantas berbalik membelakangi Zia dan berjalan santai menuju sofa dengan menjinjing paper bag tersebut. Zia mengerutkan dahinya heran. “Paman?” tanyanya bingung. “Saya tidak mencurigaimu, hanya saja saya bingung denganmu,” jawab Sean seraya mengeluarkan isi paper bag tersebut. “Bingung kenapa?” tanya Zia mengikuti langkah pamannya dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN