Dompet Sean Hilang

630 Kata

“Coba cari lagi yang benar, Tuan!” pinta Zia sedikit panik. Sean kembali merogoh saku celana depan dan belakangnya, sementara Zia merogoh saku jaket Sean yang melekat pada tubuhnya. Kedua saling bertukar pandang. Sean menggelengkan kepalanya, isyarat tak menemukan apapun. Zia menggigit bibir bawahnya lalu ikut menggelengkan kepalanya, isyarat kalau ia juga tak menemukan dompet Sean dalam jaketnya. Perlahan keduanya menoleh pada pedagang cakwe. Mereka langsung disambut senyuman intimidasi dari pedagang tersebut. Tentu saja pedagang tersebut tak mau tahu masalah yang dihadapi Sean dan Zia. Ia hanya tahu dagangan yang sudah mereka makan dan yang berada di tangan Zia harus segera dibayar. Zia lalu menoleh pada Sean dengan tatapan merasa bersalah. “Tuan, mungkin tertinggal di mobil?” tanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN