30. Pertolongan Pak Sadin

614 Kata

Deru napas Zia berpacu cepat, ia kembali memasang meringis. Bisikan Sean membuat bulu kuduknya berdiri. Haruskah ia mengaku mencuri uangnya Sean? Sebenarnya ia tahu kalau Sean pasti menyadarinya, tetapi ia tak punya keberanian untuk mengakuinya. “Kenapa? Kamu masih tak mau mengakuinya, Gadis Kecil?” bisik Sean lagi hingga membuat tubuhnya makin merinding. “Baiklah kalau begitu, aku mengaku kalau dulu mencuri uangmu, Tuan. Tapi, sekarang kan uangmu hilang karena kecerobohanku bukan aku yang mencurinya,” sahut Zia pasrah. Nadanya sedikit bergetar. Ya, ia tak bisa selamanya bersikap pura-pura tak terjadi apapun di antara mereka berdua. Zia memilih pasrah dan memang seharusnya ia bersikap seperti itu, ‘kan? Sean tersenyum puas, akhirnya gadis kecilnya bisa menurut padanya. “Tapi tetap sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN