39. Sean Meresahkan 2

1388 Kata

“Interview. Aku ingin meminta waktu tuan Sean untuk interview,” sahut Zia secepat mungkin, menghindari rasa gugupnya dan mengalihkan pertanyaan Sean. Ya, Zia sengaja pura-pura tak mendengar ucapan Sean yang menggodanya. Lelaki di hadapannya mengerutkan dahinya, lalu tersenyum tipis. Sean lantas membuka lebar pintu kamarnya, lalu membentangkan tangan kanannya ke dalam. “Silahkan masuk!” Sean mempersilahkan. Zia refleks menunjuk wajahnya lalu menunjuk arah dalam kamar Sean mengikuti bentangan tangan Sean. “Masuk ke kamar?” tanyanya dengan tatapan cemas. “Yeah, katanya mau interview?” Sean bertanya balik seraya menaikkan satu alisnya. Gadis di hadapannya menjulurkan sedikit kepalanya ke depan. Ia memindai isi kamar Sean dengan tatapan makin cemas. Entah apa yang ia pikirkan, yang pasti Z

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN