Chayra berbaring di tempat tidurnya sembari menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan tidak percaya. Kejadian tadi seperti mimpi baginya, bahkan ia berkali-kali mencubit pipinya sendiri kalau kejadian tadi itu adalah kenyataan. Chayra baru saja sampai di apartemennya, ia di antar oleh Abimanyu. Pria itu baru pergi sepuluh menit yang lalu setelah mengantarnya sampai tepat di depan kamar. ia tidak percaya jika pria itu benar-benar pernah berdiri tepat di kamarnya. Chayra beteriak senang di atas tempat tidur, ia beguling-guling dengan rasa bahagia menjalar ke seluruh tubuhnya. Tetapi, ia harus melupakan itu sejenak. Chayra tiba-tiba mendapat pesan jika ia akan berangkat malam ini untuk penerbangan ke London. “Mulai kembali ke rutinitas.” Gumam Chayra pelan. Chayra menghela napas panj