Sela dan Jalen sampai di kamar mereka. Jalen tak langsung mandi. Tangan Sela juga masih berada di dalam genggamannya. “Sana ganti baju kamu dulu.” Sela tak langsung melaksanakan apa yang Jalen perintahkan. Entah apa yang sedang Sela pikirkan karena kini ia hanya menatap Jalen lurus. Sela bahkan tak terganggu dengan tangannya yang berada di dalam genggaman Jalen. “Anda sering main olahraga ekstrim kayak tadi?” Jalen menoleh. “Iya.” “Kenapa?” Alis Jalen terangkat. “Apa yang kenapa?” “Kenapa main olahraga ekstrim?” “Seru.” Sela sepertinya tak puas dengan jawaban Jalen. Tiba-tiba Jalen mendekat membuat Sela sedikit memundurkan tubuhnya. “Tenang aja, saya udah pro. Kamu nggak akan tiba-tiba jadi janda.” Biasanya Sela akan memutar bola matanya sebagai reaksi ‘masa bodoh’. T