"Kamu bisa percaya sama aku. Aku nggak akan ke mana-mana." Sela merubah posisinya—berbaring ke kanan. Kata-kata Jalen tadi terngiang di dalam kepala. Hal itu membuat Sela tak bisa tidur. Bayangan semua yang terjadi selama beberapa bulan terakhir muncul di dalam ingatan. Dimulai dari pertemuan pertama Sela bertemu Jalen di rumah sakit. Sela ingat bagaimana pertama kali Jalen menatapnya. Datar. Dingin. Tidak bersahabat. Lalu dilanjutkan pertemuan-pertemuan berikutnya. Sikap Jalen semakin tidak bersahabat. Jika ingin diingat baik-baik, rasanya tak ada hal yang bisa membuat hubungan mereka menjadi baik. Sela tak merasakan ada sesuatu yang bisa membuat sikap Jalen berubah padanya. Lalu bagaimana bisa Jalen mengatakan bahwa pria itu mencintainya? JALEN MENCINTAINYA. Ini terasa sangat tak nya