Bab 52. Mempermalukan Tama

2016 Kata

Capek setelah kemarin malam hangout dan ribut di Mirror hingga larut, keesokan harinya Lean tidur hingga menjelang siang baru bangun. Dia tidak tahu jam berapa Vian berangkat kerja. Yang jelas saat terbangun Lean dibuat tersenyum menemukan setangkai mawar dan secarik kertas di samping lampu tidur. “Jangan lupa nanti siang ke kantor dan temani aku makan siang, Beb!” Sesederhana itu bahagianya, bahkan mawar juga Vian pasti petik dari halaman depan. Namun, yang sederhana itu justru membuat Lean merasa dicintai. Tidak perlu seperti Sakha dulu, Lean saja kadang sampai merasa pria itu terlalu berlebihan menunjukan perasaannya, tapi ternyata bohong. Dia dan Vian memang baru sebatas sama-sama merasa nyaman, tidak pernah ada kata cinta. Namun, semakin hari perlakuan manis dan perhatian calon su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN