Melihat Shanea dan Davina gelut saling memaki dengan kata-kata kasar harusnya Lean senang, iya kan? Mereka yang dibesarkan dalam limpahan harta juga kasih sayang, justru minim attitude dan hanya jadi beban keluarga. Sedang dia anak yang sengaja disingkirkan, sekarang berdiri tegak di kakinya sendiri dengan wajah terangkat bangga menuai pujian atas kesuksesannya. Sakit hati menjadi motivasi terkuat yang mendorongnya berhasil melalui liku terjal meraih mimpinya. Namun, nyatanya dia ikut sedih melihat kedua adiknya seperti itu. Vina dan Shanea sama-sama arogan, sombong dan tipe pemalas yang hobi hura-hura tanpa harus capek mikir cari duit. Bukan sepenuhnya salah mereka, tapi orang tuanya yang tidak becus mendidik anak. Entah seperti apa juga perasaan si Hardian, jika dia masih ada dan meliha