Darah Lean mendidih mendengar elakan dari mulut Tari yang justru menuduh janin mamanya bukan darah daging papanya. Dia memukul rata semua wanita itu sama murahan seperti dirinya yang jadi gundik simpanan. Tari blingsatan panik jadi sasaran tatapan penuh kecurigaan mereka. Terlebih suaminya yang sepertinya juga enggan percaya. “Berani kamu memfitnah mamaku lagi, aku robek mulutmu! Dulu demi bisa cerai tanpa kehilangan harta gono-gini, kalian tega menjebaknya dengan pria bernama Hardian itu. Setelah semua terbongkar, kamu masih tidak malu membuat drama murahan lagi. Jangan kira aku tidak berani menghajarmu, Bangsatt!” hardik Lean dengan nafas tersengal. Vian mengedikkan dagunya, lalu Nova mulai mendekat di belakang Lean. Hanya untuk berjaga-jaga kalau tua bangka itu berani main tangan ke a