Entah keberuntungan macam apa yang menghampiri Lean, hingga malah bertemu dengan Jane di sana. Mungkin karena mengira di sini tidak ada yang akan mengenalinya, maka si ular betina ini dengan beraninya kelayapan bebas. Dia sama sekali tidak sadar kalau setelah kemarin meneror Vian dengan kartu itu, mereka sudah langsung bergerak melacak keberadaannya. Jane tidak belajar dari bagaimana sebelumnya dia dan adiknya dibalas dengan cara sadis. Juga masih tidak ngeh, dengan siapa sedang berhadapan. Revan dan Lena, orang tua Vian yang punya uang juga kuasa saja dibabat habis, apalagi cuma mantan anjing peliharaan seperti dia. Satu hal lagi, dia lengah tidak mencari tahu dulu orang seperti apa istri Vian. Dokter bedah yang kini sedang berdiri di depannya dengan seringai bengisnya. “Kenapa? Takut?