Tantangan diterima

1224 Kata
Apa yang diinginkan Zeny dan Tania sebenarnya terhadap Abyan, apakah mereka menyuruhnya untuk mencari musuh yang selama ini sudah merusak nama HSP? Seandainya memang benar seperti itu, mengapa kedua kakaknya tidak mengatakan langsung padanya? Bukankah lebih mudah baginya untuk menyelidiki siapa Erwin dan David? Tidak pernah terpikirkan di dalam benak Abyan kalau dia harus menjadi teman dari kedua orang yang sama sekali tidak memiliki kebaikan karena tujuan Abyan adalah bekerja sementara dalam pemikirannya, kalau kedua kakaknya curiga, kenapa tidak memanggilnya langsung dan beri peringatan pada mereka? Selama ini Abyan bekerja dengan orang-orang yang mau kerja keras dan bukan hanya menumpang hidup sehingga Erwin dan David tidak masuk dalam hitungannya. Abyan bukan lelaki yang suka cari muka untuk mendekati kedua lelaki yang membuatnya curiga, tetapi Abyan melakukannya dengan memberi hasil yang baik sehingga Erwin maupun David bisa di singkirkan karena tidak memiliki prestasi yang bisa menjadi bahan pertimbangan. Saat itu Abyan sengaja makan siang di luar untuk mencari ide pada saat dia melihat Erwin dan David memasuki rumah makan tempat dia sedang menikmati makan siangnya. Abyan beruntung tempatnya terlindung dari pandangan mata, tetapi dari tempatnya duduk dia justru bisa melihat mereka walaupun dia tidak tahu apa saja yang mereka bicarakan. Berpikir kalau mereka melakukan hal yang sama seperti dirinya, Abyan sudah berniat pergi pada saat dia mendengar suara seseorang yang letaknya berdampingan dengannya. Hanya dipisahkan oleh dinding sebagai pembatas. “Pak David, Pak Erwin! Kenapa baru datang sekarang. Saya sudah menunggu sejak tadi.” Suara lelaki tempat duduk di samping Abyan terdengar keras hingga menarik perhatian beberapa pengunjung. Tanpa memperhatikan Abyan yang membelakangi jalan yang dilewati, keduanya berjalan cepat menuju meja orang yang memanggilnya. Posisi yang tepat sehingga Abyan bisa meninggalkan restoran tanpa menarik perhatian. “Maafkan saya Pak Sigit. Saya tidak tahu kalau bapak sudah menunggu lama,” ujar suara yang dikenali Abyan sebagai suara Erwin. “Sebenarnya saya sudah mau pergi kalau dalam 5 menit kalian belum juga muncul. Bagaimana, apa yang bisa dilakukan oleh kedua anak perempuan Sam. Aku yakin keduanya sangat lemah setelah Sam melepaskan hotel tersebut untuk di kelola oleh kedua anaknya,” ujar lelaki yang menurut Erwin bernama Sigit. Seandainya saja Abyan tidak bisa menahan diri, dia pasti sudah memberi pelajaran pada ketiga lelaki yang sibuk bergunjing tentang kedua kakak perempuannya. “Seharusnya seperti itu. Sayang keduanya memiliki kemampuan yang hampir sama dimiliki oleh Pak Sam. Mereka begitu tangguh menjalankan hotel. Kadang saya berpikir kalau mereka lebih kuat karena mereka berdua,” jawab David. “Kuat…tapi dengan mudah bisa kalian bohongi. Lalu bagaimana dengan semua acara yang sudah kalian siapkan? Aku tidak mau acara yang sudah aku serahkan pada kalian menjadi berhasil.” “Aku yakin kalian berdua tahu kalau acara yang diinginkan oleh Tuan dan Nyonya Salovic adalah acara yang tidak mudah diwujudkan. Buat HSP mengalami kerugian besar karena aku tahu keinginan mereka seringkali berubah-ubah.” “Pak Sigit tenang saja. Zeny tahu siapa Igor Salovic dan kami besok akan menemuinya dan meminta diberi kebebasan untuk menanganinya. Yang tidak diketahui oleh Zeny, kami tidak membuat perjanjian apa pun. Sehingga keyakinan HSP rugi besar itu sudah pasti.” Suara tawa David saat dia menjelaskan rencananya untuk membuat rugi HSP sangat bertolak belakang dengan yang dialami oleh Abyan. Sekali lagi dia harus menahan diri dan dia nyaris bangun untuk memberi pelajaran pada ketiga lelaki yang sibuk membuat rencana kotor mereka. “Bagus. Buat janji dengan mereka kalau kalian akan memberikan semua yang diinginkan oleh mereka tanpa ada batasan biaya apa pun juga. Aku ingin lihat bagaimana Sam bisa mengatasi kerugian dan kehancuran yang disebabkan kedua anak perempuannya yang lebih suka duduk di belakang mejanya,” ujar Sigit menimpali David. “Siapa Sigit dan kenapa dia sangat dendam pada kedua kakakku. Apakah dia adalah lelaki yang sudah dipecat oleh kakak? Tapi…tidak mungkin. David dan Erwin sepertinya sangat menghormati mereka. Aku memang tidak bisa merekam gambar lelaki yang bernama Sigit, tetapi semua pembicaraan mereka sudah ada di dalam ponselku ini.” “Aku tidak bisa hanya diam dan membuat mereka melakukan pekerjaan kotor mereka. Setidaknya aku harus mengambil alih acara Igor Salovic.” Kegigihan Abyan untuk mencari tahu siapa Sigit dan Igor membuatnya harus bergegas. Dia tidak akan membuang waktu bila dia memang ingin mengetahui dan mengacaukan rencana mereka. Dalam perjalanan menuju HSP, Abyan mencoba menghubungi Zeny agar dia diberikan informasi tentang Igor. Abyan yakin kalau Zeny sudah tahu acara yang diinginkan Igor di hotel mereka. “Halo Kak. Kakak masih di kantor? Aku bisa minta tolong pada kakak?” tanya Abyan langsung. “Tentang apa?” suara Zeny terdengar heran. “Aku bisa minta data Igor Salovic? Apakah dia akan membuat acara di hotel kita?” tanya Abyan. Abyan harus bisa mengambil alih acara tersebut sebelum kakaknya setuju untuk menyerahkannya pada David. Sesuai yang diucapkan David pada Sigit, dia akan mengajukan proposal Igor agar dia yang menghandlenya. Bukankah acara tersebut sangat mudah tanpa ada resiko? “Benar. Igor Salovic akan membuat acara di hotel kita, tetapi acaranya sendiri sudah dipegang oleh David. Aku hanya menunggu dia memberikan proposalnya padaku,” jawab Zeny. “Bisa kakak berikan padaku? Atau bisa kakak berikan rinciannya padaku hari ini?” desak Abyan. “Ada apa-an, sih? Kenapa kau seperti tidak suka kalau David yang menghandlenya. Tapi aku kakak tahu siapa kamu sehingga kakak akan memberikannya padamu nanti di rumah. Hari ini kakak mau menemui papi di PW. Atau kau mau menemani kakak?” “Saat ini tidak. Mungkin nanti. Baiklah aku akan menerimanya di rumah,” jawab Abyan. “Walaupun kakak tidak tahu apa rencanamu, tetapi kakak gembira karena kau sudah mau terlibat lebih jauh dengan HSP dan tidak hanya menganggapnya sebagai kewajiban saja,” ujar Zeny sebelum dia menutup teleponnya. Abyan tidak tahu kalau sikapnya yang mendesak untuk mengetahui acara Igor membuat Zeny curiga. Bagaimana Abyan tahu siapa Igor dan untuk apa Abyan tertarik dengan acara yang sangat umum tersebut? Zeny membuka file tentang acara yang akan dilakukan Igor di HSP dan dia mulai melihatnya secara teliti. Acara yang sangat umum karena Igor akan menyelenggarakan pesta pernikahan putrinya di hotel mereka karena pemilik HSP adalah Samudera Edgar Pravitel yang memiliki darah keturunan yang sama dengannya. Yang menjadi tidak biasa adalah Igor meminta diberi kebebasan untuk memberikan semua idenya tanpa ada batasan biaya. “Mana ada batasan biaya yang harus hotel tanggung setelah kami memberikan batasan biaya yang sudah ditetapkan. Kau pikir kami bodoh dengan mengatasnamakan asal daerah yang sama sehingga tidak melihat kecurangan kalian,” ucap Zeny sinis. Zeny semakin meneliti semuanya sampai dia melihat kalau dia belum memberikan persetujuannya untuk permintaan Igor. “Aku yakin Abyan sudah tahu apa yang terjadi, yang tidak aku ketahui darimana dia bisa tahu acaranya Igor? Setahuku tawaran acara ini ada di tangan David. Apakah David memang membuka accesnya agar bisa dilihat oleh Abyan?” Berbagai pertanyaan dan dugaan menyeruak di dalam benak Zeny, tetapi dari semuanya dia sangat beruntung karena adiknya bisa mengetahuinya lebih cepat sebelum David meminta persetuannya besok. “Aku harus bertanya pada Abyan nanti malam dan apa rencananya bila aku menyerahkan acara tersebut padanya,” pikir Zeny. Malam itu, seperti yang sudah disepakati oleh Abyan kalau dia akan mengambilnya di rumah sudah dikatakan pada Elza sehingga wajahnya berseri-seri membuat Sam terkekeh. Sangat mudah membuat wajah istrinya berseri. Elza tidak perlu mendapatkan hadiah perhiasan yang mahal untuk membuatnya gembira, cukup di beri kabar kalau putra bungsunya akan datang, tawanya sudah bisa membuat seisi rumah bercahaya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN