“Andin!”
Dengan suara agak sedikit keras Doni memanggil Andin yang baru saja keluar dari toilet sekolah. Dia pun sama dan ini jadi kesempatan untuk Doni bertanya pada Andin.
“Oh, Doni? Kamu abis dari toilet juga?” tanya Andin yang dibilang Doni jadi lebih santai dan tidak menganggap Doni pernah menyatakan rasa sukanya pada cewek ini.
Sangat aneh sampai Doni tidak bisa menguraikan isi kepalanya yang menjadi frustasi tiap memikirkan Andin. Dikiranya Andin sudah menerima Burhan tapi ternyata sikap Andin pada Burhan juga seperti ini. Apa jangan-jangan mereka berdua ditolak?
Seketika Doni mengacak-acak rambutnya lagi karena dugaannya sendiri.
“Kamu kenapa?” tanya Andin karena Doni sejak tadi tidak bicara tapi ribut dengan dirinya sendiri, menggaruk kepala, bergerak gelisah dan ngomong sen
