“Maaf... karena aku nggak bisa untuk balas suka sama kamu dan jadi pacar kamu,” ungkap Andin untuk kedua kalinya, menjawab permintaan Doni waktu itu. Sementara itu Doni langsung terdiam di tempatnya. Mulutnya yang tadi sempat terbuka kembali terkatup dan otaknya seperti tidak mampu memproses apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dia katakan untuk situasi saat ini. Karena mencerna kalimat penolakan dari Andin saja sudah cukup sulit. Tapi kemudian dia bertanya, “apa alesannya karena lo suka sama Burhan?” tanya Doni, jantungnya berdebar keras begitu kalimatnya selesai diucapkan oleh mulutnya. Untungnya Andin menggelengkan kepala. Hal ini sedikit membuat Doni merasa lega, karena berarti bukan karena Burhan dia ditolak. “Beneran?” tapi biarkan dirinya memastikan sekali lagi. “Iya, buk