Malapetaka

1200 Kata

Malam harinya sebelum tidur. Besok adalah hari yang dinanti-nanti. Ayah akan kembali mengucap ijab kabul atas nama ibuku. Aku harap, Tuhan bersedia menjaga hati mereka kali ini. Seperti mimpi yang jadi kenyataan, aku terus tersenyum bersama aliran napasku. Suara ramai-ramai terdengar jelas dari orang-orang yang mendekorasi tenda, serta panitia yang mulai menyusun rancangan acara. Sementara aku hanya menatap, dengan hati yang terus merasa bersyukur. Ping "Sayang, besok kamu pakai baju putih saja ya!" Aku membaca ulang chat Anjar yang baru saja masuk ke handphone milikku. "Kenapa?" Ping "Putih itu lambang cinta yang abadi, Sayang. Aku ingin di setiap momen berharga, kamu selalu mengenakan baju berwarna putih." "Ya sudah iya, kalau itu yang kamu inginkan. Sayangku. Jam berapa kesini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN