Rahasia Bram

1022 Kata

"Pagi telah datang menjemput dari bunga tidurku. Dengan sinar mentari yang sangat indah menyilaukan mata. Suara burung berkicau seakan bernyanyi untukku. Tapi, itu semua tak akan berarti jika kau tak disampingku, Cantika." Aku membaca kertas ukuran kecil di samping bantal, yang tergeletak dengan sebungkus permen yupi berbentuk hati. Anjar ... ada ada saja, caramu setiap minggunya membuat aku tersenyum simpul di pagi hari. Aku mencari suamiku di dalam kamar ini, tapi aku tidak menemukannya. Aku pikir, sebaiknya aku membersihkan dan merapikan diri terlebih dahulu, baru mencarinya. Setibanya di kamar mandi, saat aku menyikat gigi, aku merasa sangat mual dan sangat ingin sekali muntah. Tapi ini hanya rasanya saja, saat aku ingin memuntahkannya, rasa itu menghilang. Apa ini yang di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN