Romantis

1002 Kata

Rinai hujan membasahi bumi, seolah cuaca pun ingin memanjakan hati. Aku dan Anjar memilih duduk di balkon kamar seraya menikmati pemandangan malam pasca percintaan yang mengesankan. Pukul 21.00 WIB, waktu yang masih tepat untuk bersantai. Aku duduk di kursi paling depan, sementara Anjar di belakang sambil memelukku erat. Tidak ingin membuang momen indah seperti ini, aku pun segera menyandarkan tubuhku pada d**a Anjar yang bidang. "Aku sangat mencintai kamu, Sayang," bisik Anjar tepat di telinga kanan. Sesekali, jenggot dan kumis tipisnya menghampiri kulit leherku yang muda dan itu berhasil membuatku kembali tersenyum. "Aku juga sangat mencintai kamu, Anjar," sahutku yang langsung memberikan kecupan hangat di bibir Anjar. "Apa kamu kedinginan, Cantika?" "Tidak," sahutku sambil menatap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN