Dimas seka rambutnya yang menutupi dahinya dengan tangannya dan mengusap-usapnya, lalu berjalan menuju Kinanti sambil mengayunkan kacamata renangnya dengan jari telunjuknya. Entah kenapa Kinanti tiba-tiba merasa gelisah, saat menyadari tatapan Dimas yang cukup tajam ke arahnya. Jantungnya berdetak sangat kencang tanpa mampu dia kendalikan. Seketika Kinanti merasa aneh dengan dengan dirinya. Ada perasaan asing yang menyusup dalam dirinya, sebuah perasaan yang tidak pernah dia alami sebelumnya. Namun beberapa saat kemudian, perasaan asing itu perlahan lenyap ketika Dimas berjalan untuk mengambil handuk bersih dari meja di dekat Kinanti. Dimas keringkan rambutnya dengan handuk bersih. “Kamu ok sekarang?” tanya Dimas. Dia amati Kinanti yang baru bangun tidur. Lalu dia teguk satu gelas be