"Halo." "Halo, Bona? Ini um ... Kinanti. Bisa nggak kamu jemput aku di Klub Eni**a sekarang?" Terdengar suara bising dan berisik di ujung sana sehingga sepertinya tidak memungkinkan Kinanti untuk sadar bahwa dia sebenarnya tidak sedang berbicara dengan Bona, sopir pribadi keluarga. Suara Kinanti serak dan tidak nyaman. Sangat jelas terdengar seperti suara orang yang tidak terbiasa minum minuman alkohol terlalu banyak. Sepertinya Kinanti tidak menuruti nasihat Arsa dan nekat minum banyak. Dimas mengerutkan keningnya dan Kinanti berbicara lagi. Masih dengan nada kacaunya. "Um ... maaf, Bona. Aku mungkin agak mabuk. Bisa nggak ya kamu datang secepatnya? Di Klub Eni**a … kamu tau kan di mana? Aku mau pulaaaang.” Suara Kinanti sedikit lebih jelas dari sebelumnya, karena suaranya lebih ku