Sontak Manggalla menelan ludahnya dengan wajah menegang, menyadari siapa yang telah berdiri di antara mereka. “Mas Langit, udah sarapan belum? Yuk gabung…” tanya Galla dengan sedikit grogi. Lalu dia menoleh kearah Anyelir. “Mba Anye, sarapan Mas Langit di siapin dulu…” “Mas Galla bisa aja dah, Suami Anye itu sarapannya mah pagi, soalnya beliau ini orang yang sangat disiplin, biasa bangun pagi, aktivitas pagi gitu, beda-lah sama kita-kita yang satu server…” sindir Anyelir tak bergeming sedikitpun dan tetap menyantap menu makanan yang ada di hadapannya. “Cepat makannya, Sayang. Kita harus keluar untuk mengurus administrasi bulan madu…” ucap Langit dengan tangan menarik satu kursi dan duduk di antara keduanya. “Mas Galla ikutan yah…” ucap Anyelir tiba-tiba menatap manja kearah Manggalla